Eternal Flame Chap. 1
fic pict nya gaje ya-_- |
Ini fic pertamaku di fandom KPop!!
Sebelumnya,
aku menulis fic untuk fandom Naruto :)
Enjoyyy
Sorry, masih newbie ^^"
~~~***~~~
Waktu telah menunjukkan pukul 20.00...
Sang surya digantikan oleh rembulan di langit Seoul malam itu.
Orang-orang yang pulang bekerja mulai memadati jalan.. ada yang mampir ke kedai
ramen, restoran waralaba, kedai kopi, atau mungkin ingin segera sampai di
rumah. Jalan raya Seoul di malam hari sungguh ramai.
Berbeda dengan suasana di sekitar taman kota Seoul yang sepi,
hening, dan gelap. Hanya beberapa pasang namja dan yeoja yang sesekali
terlihat.
Di dekat taman kota, terparkir sebuah merci hitam sejak tadi sore.
Seorang namja dan seorang yeoja sedang asyik bermesraan di dalam
merci itu, dibalik kacanya yang gelap.
"Oohh, oppaa...." desahan seorang yeoja terdengar.
Namja yang dipanggil 'oppa' langsung mengerti. Ia melepaskan
bibirnya dari bibir si yeoja. "Mianhae, Fany..." ucapnya.
Tiffany--si yeoja pun menarik napas sebanyak-banyaknya, lalu
menatap wajah kekasihnya itu.
Wajah yang tampan itu terlihat samar karena keadaan yang gelap,
dan lampu dalam mobil tidak dihidupkan. Kalau dihidupkan, kissing scene mereka
bisa terlihat.
"Ada apa, Fany?" tegur Chansung, si namja.
"Eh, anniioo. Aku hanya melamun."
Chansung mendekatkan wajahnya ke telinga Fany.
"Kau bohong," bisiknya. Suara Chansung yang (menurut
Fany) seksi itu membuatnya sedikit merinding, menghasilkan sensasi geli yang
aneh.
Fany tidak menjawab. Ia malah mencium bibir kekasihnya sesaat.
"Kau punya masalah?" tanya Chansung sambil menggenggam
tangan Fany, menatap dalam kedua matanya.
Fany menggeleng. Chansung pun menghidupkan lampu dalam mobil.
"Aahh... kenapa dihidupkan?" tegur Fany.
Chansung tidak menjawab. Ia kembali menatap dalam kedua mata Fany.
Ia tahu, yeoja itu menyimpan sesuatu.
"Ayolah Fany.. ceritakan padaku," rengek Chansung dan
membuat Fany tertawa kecil.
"Tapi oppa..... semuanya baik-baik saja!" Fany mengelak,
sambil membentuk huruf V dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.
Chansung memeluk Fany dari samping. "Oh my Hwang Tiffany.....
saranghae," bisik Chansung.
Fany hanya tersenyum. Ia menempelkan bibirnya di bibir Chansung,
dan Chansung membalasnya.
Chansung yakin, ada sesuatu yang disembunyikan Fany darinya...
~~~~*****~~~~
Hari berikutnya, di sebuah kampus world class, Seoul
University......
Chansung baru saja turun dari mercinya, lalu berjalan menuju
kelas.
Ketika melewati sebuah lab, seseorang menyenggol bahu Chansung
sampai ia terjatuh. Orang itu memakai topi Nike warna merah, kemeja
kotak-kotak, dan celana jeans hitam. Kepalanya menunduk.
"Hati-hati
kalau jalan!!!!" bentak Chansung.
Orang
itu melirik Chansung dengan sudut matanya yang tajam. Setelah itu, ia berjalan
menuju pintu EXIT dengan tergesa.
"Dasar
orang aneh!" gerutu Chansung. Ia kembali bangkit dan kembali berjalan.
~~~*****~~~
Setelah
kuliah berakhir, Chansung buru-buru keluar kelas dan menelepon Tiffany.
"Yoboseyo.."
jawab suara dari telepon.
"Ah,
Fany.. kau dimana? Kita pulang bersama, kan?" tanya Chansung.
"Mmmmm...
mianhae, oppa. Aku ada janji dengan temanku."
"Temanmu?
Siapa?"
"Jessica."
"Kalian
mau pergi kemana?"
"Toko
buku, oppa. Sudahlah.... Jangan khawatirkan aku, ok?"
"Baiklah.
Aku mencintaimu, Fany."
Fany
langsung mengakhiri pembicaraan dengan menekan tombol End.
Sejak
tadi, ada seseorang di belakang Chansung yang mengamatinya saat menelepon
Tiffany. Ia mendekat ke Chansung dan menepuk pundaknya. "Astaga!"
seru Chansung yang kaget. Ia hampir saja melempar ponselnya.
"Hey,
antarkan aku pulang," kata orang itu.
"Dasar
Taecyeon! Sudah mengagetkanku, minta diantar pulang lagi!" Chansung memaki
Taecyeon, sahabatnya.
"Haa,
aku minta maaf. Aku traktir es krim deh."
"Bagaimana
kalau kopi Starbucks saja?" Chansung menawar.
"Oke.
Starbucks!!"
"Permintaan
maaf diterima. Akan ku antar kau sampai depan pintu rumah, Tuan Ok
Taecyeon."
Taecyeon
menjitak kepala Chansung, lalu Chansung membalasnya. Mereka pun masuk ke dalam
mobil.
Akhirnya
Chansung pulang bersama Taecyeon, bukan bersama Fany. Tidak ada Tiffany,
Taecyeon pun jadi *eh
"Ngomong-ngomong,
dimana camaro-mu?" tanya Chansung, sambil menyetir.
Taecyeon
menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya lewat mulut.
"Appa
menyitanya," jawabnya dengan nada pasrah.
Tawa
Chansung meledak. "Bagaimana bisa?"
"Kau
tahu kan, nilai ujianku jelek semua?"
"Ya,
kawan. Aku tahu rasanya. Semoga ayahmu cepat mengembalikan camaro-mu itu
ya."
Saat
itu, Chansung tidak sengaja melihat Fany di jok depan sebuah mobil yang
berpapasan dengan mobilnya. "Fany?" gumam Chansung.
"Ada
apa?" tanya Taecyeon.
"Aku
tadi melihat Fany di sebuah mobil."
"Mungkin
kau salah lihat," hibur Taecyeon.
"Semoga..."
~~~*****~~~
Chansung
merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia kembali teringat pada gadis di dalam mobil
tadi.
'Aku
tidak mungkin salah lihat. Dia pasti Tiffany.'
Chansung
mengambil ponselnya dan menelepon Jessica.
"Yoboseyo.."
sapa Jessica dari telepon.
"Aa,
Sica.. apakah Tiffany bersamamu?"
"Tidak."
"Bukankah
kalian pergi ke toko buku?"
"Hah?
Apa maksudmu? Kami tidak merencanakan apapun hari ini."
"Lalu,
apa kau tau dimana Tiffany?"
"Mm..
mianhae, aku tidak tahu."
Jessica
mengakhiri pembicaraan. Chansung pun menelepon Tiffany, tapi tidak ada jawaban.
'Fany..
ada apa denganmu?' pikir Chansung.
Pikirannya
menjadi tak menentu.
So,
what's happen next??
Ada
apa dengan Tiffany? :o
See
you at Chapter 2 :D
Please
Comment. No BASH/Flame! thx
Comments
Post a Comment