Holiday in PARE



Haaii semuanya ... Apa kabar? 
Apa kalian masih ingat aku? *kenal aja kagak* -_- #ignore

Well, sudah lama aku enggak post ke blog ini, jadi mumpung ada waktu senggang, aku mau berbagi cerita aka pengalaman yang (menurutku) harus dibagikan ke banyak orang ;)

Baca sampai akhir yaaps !

~~~~***~~~~


Kemarin, waktu liburan semester (22 Desember 2014 - 5 Januari 2015), aku menghabiskan waktu liburanku di Kampung Inggris Pare selama 2 minggu.
Well, di Pare itu, setiap bulannya ada 2 periode... yaitu tanggal 10 dan 25. Nah, liburan kemarin aku ikut yang periode 25 Desember - 7 Januari 2015! :D

Awalnya, aku sama sekali tidak berencana liburan di tempat tertentu. Aku justru berencana untuk sering luluran, maskeran, rajin olahraga, dan latihan soal UN saat liburan .__.

Tapi, pada suatu malam (kalo ga salah tanggal 18 Desember), Onie--sahabatku mengajakku untuk liburan ke Kampung Inggris Pare. Aku langsung deg-degan, antara senang karena aku bakalan improve kemampuan bahasa Inggrisku, tapi aku juga takut kalau ortuku tidak setuju. Setelah aku berunding dengan ortu(terutama biayanya), Alhamdulillah mereka tidak keberatan dan setuju.

Akhirnya, aku, Onie, dan Odie (saudara kembar Onie) mendaftar di Kampung Inggris secara online. Kami mendapat lembaga Pare-dise English Club & Camp! Ingat ya, PAREdise. Bukan PARAdise. haha. Jauh banget perbedaannya loh xD
Tanggal 24 Desember, kami bertiga pun berangkat naik mobil ortunya Onie-Odie. Hehe..
Kami berangkat ke Pare, Kediri dari Salatiga jam 08.00-- masih Jateng.
Sesampainya di Pare--sudah Jatim, kalau tidak salah pukul 15.00. Woow, 6 jam perjalanan!!
Punggung rasanya pegal-pegal :'(

Nah, sesampainya di Pare, kami pun segera ke Pare-dise untuk konfirmasi. Di office Pare-dise, kami diminta untuk segera pre-test untuk menentukan kita ada di level berapa. Setelah pre-test, kami diantar pegawai office untuk ke camp aka dorm aka asrama kami. Aku sangat kaget, ternyata jarak dari camp ke kelas(jadi satu dengan office) lumayan jauh. 

Nah, sepanjang perjalanan ini, aku melihat ke kiri dan kanan. 
Ternyata, di Kampung Inggris ini banyak sekali lembaga bimbingan bahasa Inggris. Mungkin kalau dihitung, jumlahnya mencapai ratusan!! Ada yang menyediakan bimbel+camp(seperti Pare-dise), ada juga yang hanya bimbel--sehingga membernya harus mencari kostan.
Warung makan, warteg, dan cafe juga bertebaran dimana-mana *.*

Oh iya, kembali ke cerita!!! Kami pun akhirnya sampai di Pare-dise's camp. Bangunan camp putri dan camp putra ternyata bersebelahan.
Camp putri aka girl's camp catnya abu-abu, sementara camp putra aka boy's camp catnya hijau muda dan terlihat lebih asri, sejuk, dan rapi daripada girl's camp -_-

Ini sedikit penampakan Girl's Camp. Percayalah, keadaannya jauh lebih bagus dari yang ada di foto ini :)

Di girl's camp, ada 11 kamar, sementara boy's camp ada 7 kamar. Masing-masing kamar berkapasitas 2-4 orang. Saat masuk kamar, aku berpikir "I like the atmosphere." :)

Nah, aku dan si Onie menjadi roommate. Ditambah Sofi (dari Jakarta) dan Mada (dari Surabaya). Aku, Onie, dan Sofi ternyata sekelas di 1-D, sementara Mada ternyata di level 2.

Setelah mengeluarkan barang-barang dari travel bag dan menaruhnya di lemari, aku dan Onie bergegas menuju ke persewaan sepeda. FYI, di Pare ini, sepeda ontel adalah kendaraan para pelajar Kampung Inggris :D
Jadi, di Pare, kita bisa melihat orang naik sepeda ontel dimana-mana! Abangnya bilang, harga sewa sepeda untuk 1 bulan biasanya Rp 50.000. Aku hanya 2 minggu sih, tapi kok tetap saja harga sewanya Rp 50.000?? Hehe. 

Setelah mendapat sepeda, kami pun mencari makan siang. Itu karena aku, Onie, dan Odie mengambil paket holiday tanpa makan. Karena kalau pakai makan, biayanya semakin mahal. Hehehe -_-'  kami memutuskan untuk makan siang di warung mie ayam dekat camp. Harganya murmer, hanya Rp 5000. Terlintas di pikiran, "Apa aku akan sering makan mie selama 2 minggu?" FYI, di Pare ini makanannya murah-murah!! Tapi terkadang, rasa makanannya kurang 'nendang' di lidahku. 


~~~~***~~~~


Hari berikutnya, tanggal 25 Desember 2014... Very first KBM dimulai jam 08.30 (Grammar).
Tapi aku, Onie, Odie, dan Sofi datang terlambat. Kami datang saat 15 siswa lainnya sedang main game menghapalkan nama teman. 

Di kelasku--1-D, ada 19 anak. Membernya ada yang masih SD (kelas 5), SMP (kelas 7-8-9), SMA (kelas 10-11-12), dan yang paling tua sudah lulus kuliah...tapi dia babyface, masih terlihat seperti anak kelas X loh! Kelas 1-D didominasi oleh 16 perempuan, sementara laki-lakinya hanya 3-__- 

Well... Mereka anak-anak yang ramah dan menyenangkan. Kelas rasanya tak pernah sepi. Selalu ada canda-tawa di kelas 1-D.
 
1-D narsis

Well, di Pare ini, aku bertemu dengan teman sekelasku, Aldya. Dunia ini sungguh sempit ya! Dia ternyata member bimbel "The Eminence", di depan campku pula! Alhasil, aku, Onie, Aldya dan sepupunya yang bernama Khelfa jadi sering cari makan bareng, bahkan Aldya dan Khelfa sempat menginap di campku saat Sofi dan Mada tidur di camp lain. 

(L-R) Ayu(me) - Aldya - Onie saat di Taman Kilisuci. Taman ini terkenal di Pare!

Seminggu pertama disini rasanya senang senang sedih{?}. Senang karena punya banyak teman baru yang ramah-ramah, sedih karena capek mengikuti jadwal pelajaran yang padat (08.30 - 10.00 ; 10.00 - 11.30 ; 13.00 - 14.30 ; 15.30 - 17.00 ; 19.00 - 20.30). Tapi, alhamdulillah capeknya tidak begitu terasa karena teman-teman yang seru.

Sayangnya, 14 dari 19 anak 1-D mengambil paket 1 minggu. Seminggu kemudian, setelah ujian dan 14 anak lainnya pulang... di 1-D hanya tersisa aku, Onie, Odie, Firda, dan Kak Maya (aka Kak May/Mey) :(

Seorang tutor bernama Mr. Fajar pun memberitahu kami bahwa kami akan dijadikan satu dengan kelas 1-C yang tinggal 14 orang. Awalnya, kami galau...karena kami sudah merasa nyaman dengan 1-D. Tapi ternyata, 1-C juga tidak kalah serunya dari 1-D!!

Jujur saja, aku justru lebih nyaman berada di di 1-C :)

Nah, malam minggu ( 3 Januari 2015, minggu ke-2), kelas 1-C mengadakan semacam kegiatan makrab di boy's camp. Acaranya yaitu bakar-bakar jagung, sosis, dan minum es buah. Kami mempersiapkannya bersama-sama(kecuali belanjanya) hehe. 

Acara ini sangat seru, menurutku. Karena dengan begitu, masing-masing anak bisa lebih mengenal satu sama lain. Nah, tentunya di sini ada cinlok dong, baik dengan sesama member atau dengan tutor. Hihi ;)

Tutor-tutor disini juga masih muda-muda kok. 22an, bahkan ada yang 18!

~~~~***~~~~

Next day, Minggu, 4 Januari 2015, 1-C plus Mr. Fajar pergi ke Gunung Kelud, naik motor sewaan. Kami berangkat ke Kelud ber-11(karena ada beberapa anak yang tidak ikut). Subhanallah, indah banget Kelud itu!

Perjalanan dari Pare ke Gunung Kelud butuh waktu sekitar 1,5 jam (Berangkat jam 11:30, sampai di Kelud jam 13.00). Tapi perjalanan terasa menyenangkan, terutama saat hampir sampai di Kelud! Medannya naik-turun, belok-belok khas gunung. Ada juga 'Jalan Misteri', yang katanya kalau kita mematikan kendaraan di jalan itu, maka kendaraan akan jalan sendiri. Nah, berhubung aku takut ditinggal rombongan, jadi aku tetep gas aja, belum sempat membuktikan :'(

Sesampainya di Kelud, kami pun memarkir motor, lalu BERJALAN sampai di tempat yang menurut kami cocok untuk digelari tikar dan kompor portable. Kami tidak sampai puncak, karena ada beberapa anak yang tidak kuat. Tapi, meskipun tidak sampai puncak, pemandangan di kiri-kanan kami sudah berasa di puncak. Indah banget! Tapi kurang asri kalau menurutku... Mungkin karena efek pasca meletus beberapa bulan yang lalu. 

Di sebuah tempat yang agak sepi, kami menggelar tikar dan memasak mie instan memakai kompor portable yang dibawa Mr. Fajar. Mie instan terasa nikmat, karena dimakan bersama teman-teman plus udara di Kelud dingin banget. 

Setelah kami makan, sebenarnya kami ingin menikmati pemandangan Kelud lebih lama lagi, tapi tiba-tiba cuaca yang semula cerah berubah mendung, berkabut dan hujan gerimis--seolah menyuruh kami untuk pulang -_-

Note: yang penting sudah sempat foto-foto \o/
Belakangku itu gunung-gunung batu

 
1-C :*


Kami pun segera turun ke parkiran dan meninggalkan area Gunung Kelud. Nah saat turun Kelud(jalannya turun), aku terjatuh dari motor. Hiks :'(
Untung teman-teman segera menolongku. Untungnya tidak ada luka serius, sehingga perjalanan bisa dilanjutkan kembali ke Simpang Lima Gumul, Kediri. Tapi sayang, yang kubonceng, Zannuba... celana dia robek pas di lutut. >o<

Once again, forgive me Zannubaaaa 

Sesampainya di Simpang Lima Gumul, saat itu waktu sudah menunjukkan jam 17.30an. Untung saja setelah turun dari Kelud, hujannya reda!

Hal pertama yang kami lakukan saat tiba di Gumul adalah CARI MAKAN. Tentunya kami sangat lapar, apalagi makan siang kami hanya mie instan. Kami pun mendatangi semacam pasar yang menjual berbagai macam makanan, kami memilih makan bakso. Karena harganya murah. Heheu

Setelah makan, kami solat maghrib, lalu baru bisa menikmati Simpang Lima Gumul. Berasa di Arc de Triomphe Paris!! Nah, buat yang suka berimajinasi lagi di luar negeri, silakan datang ke Simpang Lima Gumul, Kediri. Kalian akan mendapatkan sensasi sedang berada di Paris >,<

Ini dia Gumul

Setelah kami puas di Simpang Lima Gumul, kami pun memutuskan untuk pulang ke Pare :')
Aah...senangnya. Akhirnya pulang juga!!

Sesampainya di Pare, aku, Onie, Firda dan Zannuba langsung ke camp untuk segera bersih-bersih, kemudian bobok cantik.

~~~~***~~~~

Tanggal 5, 6, kami melanjutkan aktivitas seperti biasa. 

Tanggal 7... habis sudah siswa 1C. Kami semua harus kembali ke rumah masing-masing, dari berbagai daerah yang berbeda. Rasanya sedih-sedih senang. Sedih karena merasa baru saja akrab dengan teman-teman di 1C maupun di camp, senang karena akhirnya aku bisa kembali ke Salatiga, sekolah kembali, dan bertemu dengan keluarga lagi, setelah 2 minggu tidak bertemu.

Kenangan selama 2 minggu itu sulit sekali untuk dilupakan. 

Wajah teman-teman saat di Pare...
Jalan dari camp menuju kelas...
Jalan dari camp menuju warung makan...
Suasana di camp...

Semuanya masih hangat di ingatanku.

Jika ada kesempatan lagi, aku ingin kembali ke sana.

Comments

Popular Posts